Declare Based On Books Giganto: Primata Purba Raksasa di Jantung Borneo
Title | : | Giganto: Primata Purba Raksasa di Jantung Borneo |
Author | : | Koen Setyawan |
Book Format | : | Paperback |
Book Edition | : | Special Edition |
Pages | : | Pages: 440 pages |
Published | : | August 2009 by Edelweiss (first published 2009) |
Categories | : | Asian Literature. Indonesian Literature. Novels. Fiction. Fantasy |
Koen Setyawan
Paperback | Pages: 440 pages Rating: 3.37 | 116 Users | 47 Reviews
Commentary Toward Books Giganto: Primata Purba Raksasa di Jantung Borneo
Setelah menunggu selama bertahun-tahun, akhirnya Novel Giganto, Primata Purba di Jantung Borneo, terbit juga. Penerbitnya Edelweiss, Lini penerbitan Iiman. Novel ini adalah novel fiksi ilmiah berlatar belakang palaentologi.Kisahnya tentang ekspedisi pencarian untuk melacak keberadaan seorang peneliti orangutan yang hilang di rimba Kalimantan. Ternyata mereka harus berhadapan dengan makluk legenda purba yang menghantui rimba borneo selama ribuan tahun. Kini tim pencari itu bukan hanya harus menemukan sang peneliti, tetapi juga menyelamatkan diri dari serangan makluk raksasa misterius dari masa lalu.
Be Specific About Books In Favor Of Giganto: Primata Purba Raksasa di Jantung Borneo
Original Title: | Giganto: Primata Purba Raksasa di Jantung Borneo ISBN13 9789791962476 |
Edition Language: | Indonesian URL http://koensetyawan.blogspot.com/2009/09/giganto.html |
Characters: | Erwin Danu, Ruhai, Chaudry Teja |
Rating Based On Books Giganto: Primata Purba Raksasa di Jantung Borneo
Ratings: 3.37 From 116 Users | 47 ReviewsJudgment Based On Books Giganto: Primata Purba Raksasa di Jantung Borneo
Buku ini bercerita tentang seorang peneliti yang sedang mencari binatang purba yang sudah lama punah yaitu giganto.Giganto sudah punah sejak 100.000 ribu tahun yang lalu.IA percaya bahwa giganto masih hidup dan sekarang giganto itu berada di jantung borneo tepatnya di kalimantan.Apakah peneliti ini akan menemukan giganto atau dia yang dibunuh oleh makhluk buas tersebut.Untuk kelanjutan kisahnya baca aja bukunya.terlepas dari editorial yg g gitu mulus (bahasa na sering ngeganggu klo pas lagi asik" na melaju bersama cerita, tiba" mentok di bahasa or prmilihan kata yg kurang pas), panggilan pak or dok or dr. yg g konsisten...hebat memang klo ilmuan dah benar" ilmuanmaka ketenaran bukan lagi soal, cukup melindungi apa yg diyakini na dalam usaha pelestarian dari apa yang dia cari. salut buat dokter komara nadari segi cerita sendiri, ini tipe cerita yg bisa di-ending-in ma pembaca na. serasa ga perlu baca
1. Ga selamanya belajar ttg biologi, ilmu pengetahuan alam dan sejarah itu membosankan. Ternyata mas Koen dgn cerdasnya mampu mengangkat ketiga materi tersebut ke dalam rangkaian kisah fiksi dan tanpa disadari setelah selesai membaca buku ini selain terhibur dgn kisahnya kitapun menambah pengetahuan ttg ketiga bidang tadi;2. Persahabatan itu bisa dijalin dengan siapa saja. Hati yang tulus dan rasa kasih merupakan landasan utamanya. Dalam novel ini diwakili dengan sosok Ruhai, seorang bocah yang
Endingnya memuaskan, bisa belajar banyak tentang mitos mahkluk purba dlam buku ini
Andai saja bagian depannya tidak membuat hampir putus asa, 4 bintang yang aku berikan.
Baru terima kiriman bukunya dari Nita kemaren (27/09/2009).Ada tanda tangan Mas Koen-nya. Thx ya Nit...-----------------------------------------------------------Setelah bergelut dengan susah payah mencuri waktu buat membaca, akhirnya selesai juga (meskipun udah terlambat krn keduluan sama acara "Jelajah Giganto"nya).Udah banyak yang bikin ripiuna, jadi bingung mau mulai dari mana.Waktu pertama kali liat buku ini, jujur aja, sama sekali enggak tertarik sama judulnya yang aneh banget di telinga.
Sekelompok orang yang terdiri dari peneliti, ilmuwan, pemburu profesional dan beberapa penduduk lokal masuk kedalam jantung hutan di Kalimantan (tidak disebutkan di bagian Kalimantan yang mana) dalam rangka mencari seorang peneliti dan bocah setempat yang hilang serta Giganto, kera raksasa purba yang dianggap telah punah tapi menjadi mitos dari komunitas lokal.Tujuan ekspedisi tercapai, kemudian yang jahat kena hukuman dan yang baik selamat (gak nyangka kalau novel ini ceritanya berdarah-darah)
0 Comments